Cara chek kerusakan hp yang mati total.
1 A. HP Mati total karena dengan gejala mati sendiri.
Sebagai langkah awal sebelum diberikan penanganan
lebih lanjut ada baiknya periksa kondisi baterai HP
o Lepas battery lalu pasang lagi atau coba pakai battery
lain dan coba hidupkan
o Periksa konektor battery dan coba tekan untuk melihat
tingkat lentur atau tidak,
o bila rusak ganti yang baru.
o Pasang charging pada ponsel, bila indikator masuk dan
ponsel di hidupkan tetap tidak mau, maka jelas ponsel anda tidak bisa hidup
karena gangguan dari IC PA (Power Amplifier). Setelah IC PA dicabut ponsel anda
bisa di hidupkan lagi. Dan supaya ada signal maka harus dipasang IC PA yang
baru.
o Bila di pasang charging indikator tidak ada dan ponsel
di on tetap tidak mau hidup maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
memakai power suply. Tetapi ada kemungkinan juga terdapat timah yang jelek pada
PCB, solusinya cabut IC PA, lalu bersihkan timah pada PCB dimana IC PA
menempel, pasang kembali IC PA yang lama, HP nyalakan, pasti nyala.
Pemeriksaan baterai HP dengan power supply
o Diperlukan power supply dengan skala ampere sebesar 1
ampere (A) atau 1000 mA.Dengan tujuan agar pemeriksaan bisa lebih mudah dan
jelas
o Pasang kabel dari power supply ke konektor battery
ponsel sebanyak minimal 3 kabel, dengan urutan negatif, BSI dan positip. (warna
hitam, hijau dan merah)
o Arahkan volt pada power supply 3,6 V (atau sesuai
Hp-nya dengan toleransi 0,5 V)
o Ponsel dalam keadaan off, lalu tekan tombol on
o Bila arus (amper) pada penunjuk amper digital dipower
supply saat ditekan tombol on, diam saja berarti ada problem pada hardware nya
(HW), maka perlu dilakukan pengecekan dari komponen on/off sampai pada battery.
o Bila amper saat ditekan tombol on, naik sekitar ? 50
mA, maka problem yang terjadi adalah masalah software (SW), maka yang perlu
dilakukan adalah HP diprogram ulang (flash) atau program diupgrade ke versi
yang lebih tinggi.
1 B. HP Mati total karena jatuh. Berikut langkah penanganannya :
o HP tidak boleh dites dengan menggunakan power supply, tetapi
terlebih dahulu HP harus dibongkar, dipanasi, dan direposisi kembali
letak/posisi komponen yang berubah sebagai akibat dari HP yang jatuh tadi.
o Setelah itu HP baru boleh dites menggunakan power
supply untuk mengetahui kerusakan pada Hardware (HW) / Software (SW).
o Kemungkinan besar komponen yang rusak sebagai akibat
dari HP yang jatuh tadi adalah IC PA / IC Power.
1 C. HP Mati total karena kena air.
o Untuk HP yang kena air juga pertama kali tidak boleh
dites dengan menggunakan power supply, karena beresiko terjadi hubungan pendek
antar komponen didalam air, tetapi HP terlebih dahulu harus
divakum,dipanasi,atau diblower dengan terlebih dahulu diberi cairan pembersih
IPA, juga bisa menggunakan butir silika untuk menyerap air yang ada pada HP.
o Setelah HP dipastikan telah kering sungguh, maka kita
boleh menggunakan power supply untuk mengetahui terjadi kerusakan pada Hardware
(HW) atau Software (SW).
o Tambahan : Sebagian orang ada yang berhasil dengan
teknik hanya dipanasi dengan sinar matahari
2. Ponsel mati total karena kerusakan IC UI (User
Interface) Penyebabnya biasanya karena goncangan ataupun panas.
![IC UI HP User Interface](file:///C:/Users/ASUS/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
o Hubungkan power supply pada ponsel, beri tegangan
(volt) sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp- nya dengan toleransi 0,5 V)
o Pada saat ponsel dalam keadaan off, lihat jarum ampere
pada power supply akan naik sebesar 100mA.
o Ponsel akan langsung hidup, LED menyala, VIBRA
bergetar.
Cara
memperbaik HP Mati total karena IC UI Rusak :
o Lepaskan IC UI, lalu hidupkan ponsel.
o Maka ada tampilan pada LCD ponsel “Insert SIM Card”.
o Pasang IC UI yang baru.
o Hidupkan ponsel, maka ponsel akan bekerja dengan baik.
3. Ponsel mati total karena IC CPU.
Cara mengetahui apakah ponsel mati total karena IC CPU adalah sebagai berikut :
Cara mengetahui apakah ponsel mati total karena IC CPU adalah sebagai berikut :
o Beri tegangan (volt) pada ponsel dengan menggunakan power
supply sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp-nya dengan toleransi 0,5 V).
o Pada saat ponsel belum dinyalakan, jarum ampere diam,
tetapi apabila ponsel sudah dinyalakan maka jarum ampere akan naik 100mA.
o Apabila IC CPU masih dalam kondisi yang baik, maka
kita hanya perlu memanasi IC CPU dengan menggunakan blower saja, tetapi apabila
IC CPU rusak, maka kita perlu mengganti dengan IC CPU yang baru. Sebelum kita
mengganti IC CPU kita terlebih dahulu harus mempunyai lem anti panas dan cairan
penghancur lem anti panas, sebab IC CPU dilindungi oleh lem anti panas, setelah
kita menghancurkan lem anti panas, baru kita bisa memanasi (blower) IC CPU
untuk diganti yang baru. Demikian pula setelah kita mengganti IC CPU dengan
yang baru maka kita perlu memberikan lagi lem anti panas untuk melindungi IC
CPU yang baru kita ganti tersebut.
4. Ponsel mati total pada saat kita melakukan
panggilan.
Untuk melakukan pengetesan kita gunakan power supply dengan cara :
– Hubungkan ponsel dengan power supply, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp- nya dengan toleransi 0,5 V) pada ponsel.
– Jarum ampere tidak akan bergerak pada saat ponsel masih dalam keadaan mati.
– Kita nyalakan ponsel lalu dipakai untuk melakukan panggilan, maka jarum ampere akan menunjukkan angka diatas 400mA.
Untuk melakukan pengetesan kita gunakan power supply dengan cara :
– Hubungkan ponsel dengan power supply, beri tegangan (volt) sebesar 3,6 V (atau sesuai Hp- nya dengan toleransi 0,5 V) pada ponsel.
– Jarum ampere tidak akan bergerak pada saat ponsel masih dalam keadaan mati.
– Kita nyalakan ponsel lalu dipakai untuk melakukan panggilan, maka jarum ampere akan menunjukkan angka diatas 400mA.
Penanganannya :
– Ganti IC Power Amplifier (IC PA) dengan yang baru, setelah itu lakukan pengetesan ulang seperti yang diatas, apabila dari hasil tes jarum ampere menunjukkan angka dibawah 400mA, maka ponsel sudah dalam keadaan baik.
– Ganti IC Power Amplifier (IC PA) dengan yang baru, setelah itu lakukan pengetesan ulang seperti yang diatas, apabila dari hasil tes jarum ampere menunjukkan angka dibawah 400mA, maka ponsel sudah dalam keadaan baik.
Cara sederhana memperbaiki hp
mati total
Berikut
langkah langkah analisa dan perbaikan jika menemui ponsel dalam keadaan mati
total:
1.
Cek baterai penuh atau empty/kosong
Pengecekan
ini perlu dilakukan, karena sering terjadi juga ponsel mati dikarenakan baterai
kosong. Cara pengecekannya dengan menggunakan voltmeter dengan skala pengukuran
pada dcv 10 (dikarenakan sebagian besar baterai ponsel berkisar antara 3,7 volt
s/d 7.2 volt). Jika dari hasil pengukuran ternyata tegangan baterai masih
normal kemungkinan memang ponsel mati, dan diperlukan langkah-langkah
pengecakan selanjutnya.
2.
Pastikan konektor baterai dalam keadaan bersih/tdk berkarat
Pastikan
di semua permukaan logam pada konektor baterai bersih, tidak ada karat, karbon
atau kotoran yang menempel. Karena karatan, kotoran atau karbonasi pada
permukaan konektor baterai dapat mengakibatkan adanya hambatan, sehingga
menghalangi arus listrik dari baterai ke ponsel. Jika menemui keadaan ini,
lakukan pembersihan dengan tiner atau amril halus.
3.
Cek jalur v-bat, konlet atau tidak, putus atau tidak.
a.
Cek apakah jalur positif dan ground konslet atau tidak
Lakukan
pengukuran dengan ohmmeter, posisi pada 1X. Lakukan pengecekan dengan
meletakkan kabel positif ke konektor positif baterai, dan kabel negative
diletakkan di ground. Maka jarum ohmmeter akan bergerak namun tidak penuh
seperti tidak ada hambatan (berarti kondisi normal). Kemudian balik posisi
kabel, maka seharusnya jarum hasil pengukuran tidak bergerak, jika jarum
pengukur bergerak menunjukkan nilai hambatan maka dapat dipastikan ponsel dalam
keadaan short, apalagi jika jarum bergerak ke angka nol ohm meter (artinya kaki
positif baterai terhubung penuh dengan ground, secara otomatis tidak mungkin
ponsel akan hidup).
Dua
cara di atas menunjukkan bahwa jalur v-bat ponsel dalam keadaan normal. Maka
lanjutkan dengan langkah ke-4 dan ke-5, yaitu lakukan pengecekan dengan ponsel
diberi tegangan baterai kemudian dilakukan pengecasan. Jika Ponsel bisa
mengecas normal maka kemungkinan besar ponsel bermasalah pada area jalur switch
on/off saja. Penyelesaiannya mulai dengan cek switch on/off sampai pada
pengecekan jalur on/off. Jika terdapat jalur yang putus maka lakukan
penyambungan dengan jumper atau penggantian komponen yang menyebabkan jalur
on/off terputus. Untuk langkah ini perlu melihat gambar skematik
Namun
apabila ditemukan ketidak normalan, misal ponsel short sebagian atau short
total seperti pada gambar di bawah ini, maka perlu penanganan hardware yang
lebih teliti lagi.
jika
dari pengukuran ini ditemukan bahwa penyebab ponsel mati adalah konsletnya
jalur v-bat dengan Dengan analisa ini maka dapat dilakukan langkah-langkah
pengecekan dan perbaikan bertahap seperti penjelasan di bawah ini.
Liat Skematik dan perhatikan semua komponen yang terhubung langsung dengan v-bat , kondensator/kapasitor, ic PA, IC charging, IC dering dll. Karena komponen-komponen itulah yang kemungkinan besar menyebabkan konsleting. Untuk memastikan komponen mana yang menyebabkan konslet adalah dengan memutus jalur tegangan ke komponen tersebut, atau dengan mencabut (jika terpaksa tdk ada sekering/lilitan dari v-bat ke komponen tersebut). Atau dengan ponsel diberi tegangan baterai sekejap, dan raba dengan jari komponen mana yang mengalami kenaikan suhu/teraba panas.
Liat Skematik dan perhatikan semua komponen yang terhubung langsung dengan v-bat , kondensator/kapasitor, ic PA, IC charging, IC dering dll. Karena komponen-komponen itulah yang kemungkinan besar menyebabkan konsleting. Untuk memastikan komponen mana yang menyebabkan konslet adalah dengan memutus jalur tegangan ke komponen tersebut, atau dengan mencabut (jika terpaksa tdk ada sekering/lilitan dari v-bat ke komponen tersebut). Atau dengan ponsel diberi tegangan baterai sekejap, dan raba dengan jari komponen mana yang mengalami kenaikan suhu/teraba panas.
Langkah
pencabutan komponen-komponen ini, dilakukan mulai dari komponen yang kecil,
misal lilitan, kapasitor, dioda, resistor, baru kemudian jika belum menemukan
yang konslet maka IC-IC yang mulai dicek. Perlu diingat, setiap setelah
mencabut komponen itu, langsung lakukan pengecekan dg ohmmeter (seperti dibahas
di atas) konslet tidaknya.
Pengecekan
dengan power supplay
Pertama
Selain cara di atas, untuk pengecekan hp jalur v-bat normal atau tidak, bias dilakukan dengan bantuan power supplay. Set power supplay pada tegangan sesuai tegangan baterai (missal 4volt), kemudian sambungkan kabel merah (+) dengan konektor positif baterai dan kabel hijau ke bsi line/jalur bsi (terutama untuk type hp nokia/ selain nokia tidak perlu jalur bsi dihubungkan), dan kabel hitam pada ground/konektor negative baterai. Hp normal dalam keadaan off apabila skala tegangan tetap menunjukkan angka seperti semula (4 volt) dan skala ampere pada power supplay tidak mengalami perubahan/tetap di posisi nol. Namun apabila terjadi perubahan tegangan di power supplay menjadi nol maka dapat dipastikan bahwa ponsel itu short total, atau jika tegangan tetap seperti semula (4votl) namun skala ampermeter pada power supplay langsung naik (missal menjadi 0.2) maka dapat dipastikan bahwa ponsel itu dalam keadaan short partial/sebagian. Langkah ini dilakukan tanpa memencet tombol power pada ponsel.
Selain cara di atas, untuk pengecekan hp jalur v-bat normal atau tidak, bias dilakukan dengan bantuan power supplay. Set power supplay pada tegangan sesuai tegangan baterai (missal 4volt), kemudian sambungkan kabel merah (+) dengan konektor positif baterai dan kabel hijau ke bsi line/jalur bsi (terutama untuk type hp nokia/ selain nokia tidak perlu jalur bsi dihubungkan), dan kabel hitam pada ground/konektor negative baterai. Hp normal dalam keadaan off apabila skala tegangan tetap menunjukkan angka seperti semula (4 volt) dan skala ampere pada power supplay tidak mengalami perubahan/tetap di posisi nol. Namun apabila terjadi perubahan tegangan di power supplay menjadi nol maka dapat dipastikan bahwa ponsel itu short total, atau jika tegangan tetap seperti semula (4votl) namun skala ampermeter pada power supplay langsung naik (missal menjadi 0.2) maka dapat dipastikan bahwa ponsel itu dalam keadaan short partial/sebagian. Langkah ini dilakukan tanpa memencet tombol power pada ponsel.
Kedua
Selanjutnya apabila hal di atas hp normal, lakukan langkah pengecekan selanjutnya yaitu dengan menekan/memencet power on/off ponsel. Lihat reaksi skala amper meter pada power supplay. Apabila skala naik menunjukkan pada posisi 0.2 maka ponsel normal (dalam artian tidak konslet). Namun apabila pada saat tombol power di tekan dan skala amper naik melebihi 0.2 atau misalnya 0.5 maka dapat dipastikan ponsel mengalami short saat tegangan mulai masuk ke ic power (saat tombol on/off di tekan). Untuk mengetahui komponen mana yang konslet, raba ic/komponennya, apabila terjadi kenaikan panas/suhu maka dapat dipastikan komponen itulah sumber persoalannya. Lakukan penggantian komponen itu maka persoalan konslet ini dapat teratasi.
Selanjutnya apabila hal di atas hp normal, lakukan langkah pengecekan selanjutnya yaitu dengan menekan/memencet power on/off ponsel. Lihat reaksi skala amper meter pada power supplay. Apabila skala naik menunjukkan pada posisi 0.2 maka ponsel normal (dalam artian tidak konslet). Namun apabila pada saat tombol power di tekan dan skala amper naik melebihi 0.2 atau misalnya 0.5 maka dapat dipastikan ponsel mengalami short saat tegangan mulai masuk ke ic power (saat tombol on/off di tekan). Untuk mengetahui komponen mana yang konslet, raba ic/komponennya, apabila terjadi kenaikan panas/suhu maka dapat dipastikan komponen itulah sumber persoalannya. Lakukan penggantian komponen itu maka persoalan konslet ini dapat teratasi.
b.
Cek Jalur positif V-bat putus atau tidak
Cara pengecekan sama seperti langkah-langkah di atas. Apabila semua pengecekan tidak ada respon sama sekali. Jarum pengukur tidak mengalami perubahan/tidak berespon berarti jalur V-BAT putus. Penyelesaiannya, lihat skematik dan telusuri seluruh jalur V-bat, cari jalur yang masih menyambung dengan v-bat (ada nilai resistensinya). Jika sudah menemukan itu, lakukan penyambungan dari konektor baterai (+) ke titik tersebut. Atau ganti komponen yang menyebabkan putus.
Cara pengecekan sama seperti langkah-langkah di atas. Apabila semua pengecekan tidak ada respon sama sekali. Jarum pengukur tidak mengalami perubahan/tidak berespon berarti jalur V-BAT putus. Penyelesaiannya, lihat skematik dan telusuri seluruh jalur V-bat, cari jalur yang masih menyambung dengan v-bat (ada nilai resistensinya). Jika sudah menemukan itu, lakukan penyambungan dari konektor baterai (+) ke titik tersebut. Atau ganti komponen yang menyebabkan putus.
4.
Jika semua hal di atas bagus, cek dengan dilakukan pengecasan.
Jika semua jalur v-bat bagus lakukan pengecekan dengan melakukan pengecasan. Pasang baterai ponsel (baterai yang isi) kemudian lakukan pengecasan, liat respon ponsel. Apabila ponsel dapat mengecas (ada indicator pengecasan yang berjalan pada layer ponsel), berarti ponsel sebenarnya dalam keadaan menyala. Hanya kemungkinan besar on/off atau jalur on/off saja yang mengalami persoalan. (atau bias juga dalam beberapa kasus disebabkan karena software nya error).
Lakukan langkah selanjutnya, yaitu pengecekan saklar on/off dan jalur on/off.
Jika semua jalur v-bat bagus lakukan pengecekan dengan melakukan pengecasan. Pasang baterai ponsel (baterai yang isi) kemudian lakukan pengecasan, liat respon ponsel. Apabila ponsel dapat mengecas (ada indicator pengecasan yang berjalan pada layer ponsel), berarti ponsel sebenarnya dalam keadaan menyala. Hanya kemungkinan besar on/off atau jalur on/off saja yang mengalami persoalan. (atau bias juga dalam beberapa kasus disebabkan karena software nya error).
Lakukan langkah selanjutnya, yaitu pengecekan saklar on/off dan jalur on/off.
5.
Cek jalur dan atau saklar on/off
Langkah-langkah/urutan pengecekan saklar on/off
1) Cek saklar on/off dengan menggunakan ohmmeter pada skala X1.
Hubungkan kabel positif dan negative ohmmeter, masing-masing pada kaki on/off kemudian pencet saklar on/off tersebut. Apabila jarum penunjuk ohmmeter bergerak dan menunjukkan nol ohm, maka saklar on/off dalam kondisi baik. Namun apabila saat dipencet saklar tersebut, jarum skala ohmmeter tidak bergerak maka artinya saklar on/off ponsel tersebut rusak/tidak berfungsi. Lakukan penggantian saklar on/off itu jika kondisi yang kedua yang ditemui.
Langkah-langkah/urutan pengecekan saklar on/off
1) Cek saklar on/off dengan menggunakan ohmmeter pada skala X1.
Hubungkan kabel positif dan negative ohmmeter, masing-masing pada kaki on/off kemudian pencet saklar on/off tersebut. Apabila jarum penunjuk ohmmeter bergerak dan menunjukkan nol ohm, maka saklar on/off dalam kondisi baik. Namun apabila saat dipencet saklar tersebut, jarum skala ohmmeter tidak bergerak maka artinya saklar on/off ponsel tersebut rusak/tidak berfungsi. Lakukan penggantian saklar on/off itu jika kondisi yang kedua yang ditemui.
2)
Cek jalur on/off.
Gunakan ohmmeter X1 atau X10 untuk pengukuran ini. Perlu diketahui, power switch on/off terdiri dari 2 kaki, yaitu kaki fase (+) dan kaki ground (-). Letakkan kabel merah (+) ohmmeter pada kaki positif switch on/off dan kabel hitam (-) pada ground. Lihat hasil pengukurannya di skala ohmmeter. Pertama, jika jarum bergerak menunjukkan nilai resistensi/hambatan tertentu maka kemungkinan jalur on off itu normal. Kedua, jika jarum skala menunjukkan angka nol ohm (bergerak penuh ke kanan), maka dapat dipastikan bahwa jalur positif on/off tersebut short dengan ground. Ketiga, jika sama sekali jarum tidak bergerak, maka dapat disimpulkan bahwa jalur on/off ponsel itu putus. Penyelesaian kasus ini, liat di skematik dan lihat jalurnya putus di mana. Jika sudah menemukan maka lakukan penyambungan dengan kabel email (jumper) atau jika putus karena lilitan atau resistor maka lakukan penggantian komponen tersebut.
Gunakan ohmmeter X1 atau X10 untuk pengukuran ini. Perlu diketahui, power switch on/off terdiri dari 2 kaki, yaitu kaki fase (+) dan kaki ground (-). Letakkan kabel merah (+) ohmmeter pada kaki positif switch on/off dan kabel hitam (-) pada ground. Lihat hasil pengukurannya di skala ohmmeter. Pertama, jika jarum bergerak menunjukkan nilai resistensi/hambatan tertentu maka kemungkinan jalur on off itu normal. Kedua, jika jarum skala menunjukkan angka nol ohm (bergerak penuh ke kanan), maka dapat dipastikan bahwa jalur positif on/off tersebut short dengan ground. Ketiga, jika sama sekali jarum tidak bergerak, maka dapat disimpulkan bahwa jalur on/off ponsel itu putus. Penyelesaian kasus ini, liat di skematik dan lihat jalurnya putus di mana. Jika sudah menemukan maka lakukan penyambungan dengan kabel email (jumper) atau jika putus karena lilitan atau resistor maka lakukan penggantian komponen tersebut.
Apabila
ditemukan jalur on/off putus
Lihat
skematik, telusuri putusnya ada di area mana, kemudian lakukan penggantian
komponen yang menyebabkan putus atau jumper apabila yang putus adalah
layer/jalur di main boardnya. Kalau putusnya dikarenakan IC power yang tidak
terpasang dengan baik (atau kaki BGAnya mengalami korosi) maka bisa di reball
atau penggantian IC power
6.
Apabila secara pengukuran di atas, semua jalur normal.
Lakukanlah pengukuran semua tegangan kerja IC power. Atau dengan kata lain, semua tegangan yang dihasilkan IC power setelah mendapat tegangan baterai harus normal. Tegangan yang mensupport ke bagian-bagian penting ponsel. Tegangan ke CPU, IC flash, RAM atau juga ke komponen komponen yang lain.
Lakukanlah pengukuran semua tegangan kerja IC power. Atau dengan kata lain, semua tegangan yang dihasilkan IC power setelah mendapat tegangan baterai harus normal. Tegangan yang mensupport ke bagian-bagian penting ponsel. Tegangan ke CPU, IC flash, RAM atau juga ke komponen komponen yang lain.
Catatan
: tegangan yang kurang/tidak ada ke komponen tertentu akan menyebabkan IC yang
mendapat tegangan itu tidak dapat bekerja. Misal: tegangan ke IC flash
bermasalah, maka IC flash tidak akan bias bekerja yang mengakibatkan ponsel
mati total.
Ada 7 teori yang melandasi analisa dan tindakan untuk memperbaiki HP MATI
TOTAL dengan bantuan analisa DC Power Supply :
Teori
1 :
Power On gagal sewaktu On / Off ditekan short Amphere dan Voltage yaitu ke titik : 0
Analisa :
Terjadi short pada komponen – komponen yang terhubung langsung ke V Batt yaitu : IC Power Supply ( Uem ) / ( Ccont ), IC Power Amplifier ( PA ), IC Regulator / Driver.
Tindakan :
Angkat satu per satu komponen tersebut diatas, angkat satu persatu kemudian cek dengan DC. Jika tetap masih short dilanjutkan dengan pelepasan IC berikutnya. Sampai ketemu IC short yang bermasalah.
Power On gagal sewaktu On / Off ditekan short Amphere dan Voltage yaitu ke titik : 0
Analisa :
Terjadi short pada komponen – komponen yang terhubung langsung ke V Batt yaitu : IC Power Supply ( Uem ) / ( Ccont ), IC Power Amplifier ( PA ), IC Regulator / Driver.
Tindakan :
Angkat satu per satu komponen tersebut diatas, angkat satu persatu kemudian cek dengan DC. Jika tetap masih short dilanjutkan dengan pelepasan IC berikutnya. Sampai ketemu IC short yang bermasalah.
Teori
2 :
Switch di tekan Amphere pada DC power supply tidak ada reaksi, sewaktu kabel ( + ) di balik short.
Analisa :
Terjadi kerusakan pada On / Off
Terjadi putus jalur pada On / Off
Terjadi kerusakan pada IC Power Supply ( CCont / Uem ).
Tindakan :
Cek dan ukur switch On / Off
Ukur jalur On / Off dengan panduan buku skema jalur
Jika switch dan jalur berfungsi berarti kerusakan terjadi pada IC Power ( CC0nt / Uem ), Rehot / panaskan sampai terdapat tegangan amphere naik.
Switch di tekan Amphere pada DC power supply tidak ada reaksi, sewaktu kabel ( + ) di balik short.
Analisa :
Terjadi kerusakan pada On / Off
Terjadi putus jalur pada On / Off
Terjadi kerusakan pada IC Power Supply ( CCont / Uem ).
Tindakan :
Cek dan ukur switch On / Off
Ukur jalur On / Off dengan panduan buku skema jalur
Jika switch dan jalur berfungsi berarti kerusakan terjadi pada IC Power ( CC0nt / Uem ), Rehot / panaskan sampai terdapat tegangan amphere naik.
Teori
3 :
Switch di tekan amphere menunjukan naik dari 0 – 0,01 – 0,03 A dan stabil di situ
Analisa :
IC Power telah memberikan tegangan tegangan tetapi berhenti perintahnya. Biasanya program kehilangan data – data, IC Flash rusak.
Tindakan :
Solusi perbaikannya dengan menggunakan software untuk di program ulang HP, jika tetap kondisinya seperti awal, coba ganti IC Flashnya langkah terakhir IC CPU.
Switch di tekan amphere menunjukan naik dari 0 – 0,01 – 0,03 A dan stabil di situ
Analisa :
IC Power telah memberikan tegangan tegangan tetapi berhenti perintahnya. Biasanya program kehilangan data – data, IC Flash rusak.
Tindakan :
Solusi perbaikannya dengan menggunakan software untuk di program ulang HP, jika tetap kondisinya seperti awal, coba ganti IC Flashnya langkah terakhir IC CPU.
Teori
4 :
Switch di tekan amphere pada DC Power supply tidak ada reaksi, sewaktu kabel di balik tidak terjadi short.
Analisa :
Terjadi putus jalur ( + ) pada battery sehingga tidak masuk arus pada HP.
Tindakan :
Perhatikan skema jalur ( + ) sesuai tipe handphone lalu gunakan teknik jumper pada jalur yang putus.
Switch di tekan amphere pada DC Power supply tidak ada reaksi, sewaktu kabel di balik tidak terjadi short.
Analisa :
Terjadi putus jalur ( + ) pada battery sehingga tidak masuk arus pada HP.
Tindakan :
Perhatikan skema jalur ( + ) sesuai tipe handphone lalu gunakan teknik jumper pada jalur yang putus.
Teori
5 :
Switch di tekan amphere pada DC Power Supply menunjukan 0,1 – 0,2 A dan stabil di posisi tersebut.
Analisa :
Terjadi kebocoran arus yang disebabkan oleh kapasitor atau komponen – komponen yang ambil arus langsung ke V battery.
Tindakan :
Isolasi atau ganti komponen – komponen yang diambil arus langsung ke V Battery.
Switch di tekan amphere pada DC Power Supply menunjukan 0,1 – 0,2 A dan stabil di posisi tersebut.
Analisa :
Terjadi kebocoran arus yang disebabkan oleh kapasitor atau komponen – komponen yang ambil arus langsung ke V battery.
Tindakan :
Isolasi atau ganti komponen – komponen yang diambil arus langsung ke V Battery.
Teori
6 :
Switch belum di tekan telah terjadi short ( Voltage turun ke titik 0 )
Analisa :
Terjadi short pada jalur V Battery
Tindakan :
Lepaskan / Cabut komponen – komponen yang mengarah ke jalur V Battery, satu persatu. Maksudnya lepaskan satu komponen kemudian tes hubungkan dengan DC short atau tidak, jika masih terjadi short berarti komponen yang lain yang rusak. Tetapi jika tidak terjadi short berarti kerusakan terjadi pada komponen yang terakhir kali di lepas.
Switch belum di tekan telah terjadi short ( Voltage turun ke titik 0 )
Analisa :
Terjadi short pada jalur V Battery
Tindakan :
Lepaskan / Cabut komponen – komponen yang mengarah ke jalur V Battery, satu persatu. Maksudnya lepaskan satu komponen kemudian tes hubungkan dengan DC short atau tidak, jika masih terjadi short berarti komponen yang lain yang rusak. Tetapi jika tidak terjadi short berarti kerusakan terjadi pada komponen yang terakhir kali di lepas.
Teori
7 :
Switch di tekan Amphere naik menunjukan tidak stabil lalu kembali ke titik 0.
Analisa :
Kinerja dari IC Clock tidak normal pada system clocknya ( RTC ).
Tindakan :
Isolasi / Ganti komponen rangkaian Clock ( RTC ).
Switch di tekan Amphere naik menunjukan tidak stabil lalu kembali ke titik 0.
Analisa :
Kinerja dari IC Clock tidak normal pada system clocknya ( RTC ).
Tindakan :
Isolasi / Ganti komponen rangkaian Clock ( RTC ).
semoga bermanfaat.
salam mata solder
untuk keluhan lain dan inngin bertanya dan untuk saling berbagi
silahkan hubungi
0853-7564-8195 WA
gmail ::: afrinaldo.putra@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar